Perkenalkan
nama lengkapku Rahman Faisal Erison atau biasa disapa dengan sebutan Rahman,
saat ini aku berusia 19 tahun dan duduk dibangku kuliah semester empat
dijurusan Ilmu Administrasi Negara UNSOED. Awal pertama kali aku mengikuti tes
diperguruan tinggi yaitu di UNS dengan jurusan kesehatan kerja, pada awalnya
aku mendaftar disana hanya karena temanku menyuruh ku untuk segera daftar di
UNS dengan melalui jalur rapor atau biasa dikenal dengan sebutan PMDK.
Banyak hal yang bisa kudapatkan ketika semasa SMAN 4 Tambun Selatan. Aku duduk dibangku XII IPA 3 dengan satu kelas dihuni 40 siswa/I dimana pada saat itu adalah masa-masa kejayaanku karena pada saat itu aku pernah menjadi little teacher atau guru kecil fisika. Aku yang mengajari teman-teman seangkatan ku itu adalah pengalaman yang benar-benar mengasyikan karena bisa mengajari mereka apa yang sudah aku pelajari lebih dulu dari pada mereka. Tiba dimana hasil pengumuman PMDK UNS ketika pengumuman diumumkan hatiku berdebar-debar saat itu, entah kenapa itu sudah menjadi darah mendaging didalam pikiranku karena takut tidak sesuai harapan. Tapi Alhamdulillah pada saat itu, karena dari banyaknya temanku yang mendaftar Cuma aku yang diterima di UNS dengan jurusan kesehatan kerja. Namun orang tua ku melarangku untuk mengambil jurusan tersebut karena mengingat jurusan tesebut kurang bagus untuk kedepannya. Tiba saatnya dimana ujian tertulis atau biasa dikenal dengan sebutan SNMPTN aku yang memilih kampusku di ITB & UNDIP, namun sayang sekali hasil yang didapatkan kuranglah memuaskan karena mungkin aku yang belajar kurang maksimal. Namun itu tidak membuatku patah semangat berbagai tes dari perguruan tinggi negeri hamper sudah kucoba semua, dan pada saat terakhir yaitu di UNSOED aku mencoba untuk mengambil jurusan Ilmu Administrasi Negara ya memang pada awalnya aku tak tahu apa-apa ketika lulusan ini menjadi apa nantinya.
Banyak hal yang bisa kudapatkan ketika semasa SMAN 4 Tambun Selatan. Aku duduk dibangku XII IPA 3 dengan satu kelas dihuni 40 siswa/I dimana pada saat itu adalah masa-masa kejayaanku karena pada saat itu aku pernah menjadi little teacher atau guru kecil fisika. Aku yang mengajari teman-teman seangkatan ku itu adalah pengalaman yang benar-benar mengasyikan karena bisa mengajari mereka apa yang sudah aku pelajari lebih dulu dari pada mereka. Tiba dimana hasil pengumuman PMDK UNS ketika pengumuman diumumkan hatiku berdebar-debar saat itu, entah kenapa itu sudah menjadi darah mendaging didalam pikiranku karena takut tidak sesuai harapan. Tapi Alhamdulillah pada saat itu, karena dari banyaknya temanku yang mendaftar Cuma aku yang diterima di UNS dengan jurusan kesehatan kerja. Namun orang tua ku melarangku untuk mengambil jurusan tersebut karena mengingat jurusan tesebut kurang bagus untuk kedepannya. Tiba saatnya dimana ujian tertulis atau biasa dikenal dengan sebutan SNMPTN aku yang memilih kampusku di ITB & UNDIP, namun sayang sekali hasil yang didapatkan kuranglah memuaskan karena mungkin aku yang belajar kurang maksimal. Namun itu tidak membuatku patah semangat berbagai tes dari perguruan tinggi negeri hamper sudah kucoba semua, dan pada saat terakhir yaitu di UNSOED aku mencoba untuk mengambil jurusan Ilmu Administrasi Negara ya memang pada awalnya aku tak tahu apa-apa ketika lulusan ini menjadi apa nantinya.
Dan
Alhamdulillah dari banyaknya perguruan tinggi yang aku daftar. Aku berhasil
diterima di UNSOED dengan jurusan Ilmu Administrai Negara. Senang sekali
rasanya bisa diterima di PTN yang kita inginkan, walau tidak semulus dengan
rencana awal yang kita capai. Awal pertama kali aku masuk UNSOED orang-orang
disana sangat ramah dan bicaranya pun sangat khas yang membuatku senang karena
bahasanya yang asing kudengar tidak seperti didaerahku Bekasi.
Will
write my future, what am i supposed to hold by your own hand. Kalimat itu lah
yang selama ini tertanam di dalam pikiran saya dan menjadi dasar setiap kali
saya melangkah untuk mengejar cita-cita. Masa depan ada di tangan kita sendiri.
Oleh karena itulah saya sangat ingin menjadi orang yang sukses, orang yang
berpengaruh terhadap orang lain, dan orang yang bisa memberikan manfaat bagi
orang lain, bukan orang yang menunggu manfaat dari orang lain. Tapi terlepas
dari semua itu saya hanyalah pemuda biasa dengan mimpi yang luar biasa, pemuda
yang akan berjuang demi mimpi-mimpinya, dan pemuda yang tidak takut gagal dalam
mencoba.
Saya
mulai dari tujuan akhir saya, saya sangat ingin menjadi seorang pencipta robot
yang handal. Memiliki suatu perusahaan besar yang mana dengan perusahaan ini
dapat membantu Indonesia dalam seni teknologi atau pun mengurangi atau bahkan
melepaskan diri dari ketergantungan terhadap bangsa/negara asing. Terkadang
saya prihatin juga melihat fakta-fakta yang ada. Seperti halnya Indonesia selalu
dianggap negara pengikut manakala setiap kali ada produk teknologi dari negara
luar seperti jet tempur atau pesawat terbang selalu saja membeli dari produk
luar negeri, yang jelas-jelas notabandnya tidak lah cukup bagus, dan kita tidak
ada niat untuk bisa seperti negara asing untuk berubah menjadi negara yang
lebih maju. Dari tahun ketahun selalu seperti itu saja tidak ada perkembangan
yang cukup signifikan. Jangankan teknologi air mineral saja kita impor dari
Perancis. Indonesia adalah negara agraris, tetapi kita masih impor beras dari
Thailand.
Saya
ingin menghasilkan uang yang banyak dari perusahaan saya. Dengan begitu saya
bisa membantu pendidikan dan teknologi di bangsa ini. Sehingga orang-orang akan
sangat terinspirasi oleh seorang tokoh yang menurut saya sangat berjasa bagi
dunia pendidikan di Indonesia. Anis Baswedan, pendiri lembaga Indonesia
Mengajar. Lembaga yang memberikan
pendidikan bagi masyarakat-masyarkat tidak mampu di daerah-daerah pedalaman.
Saya sangat ingin berpartisipasi dalam kegiatan seperti itu. Saya sangat ingin
menyumbangkan ilmu saya terutama dalam bidang teknologi untuk Indonesia atau
kalau bisa saya membuat lembaga serupa yang bergerak di wilayah-wilayah yang
belum dijangkau oleh Indonesia. Saya bahkan telah memikirkan nama untuk itu
yaitu Technologi In My World. Sekedar imajinasi seorang pemuda yang semoga akan
menjadi nyata.
Untuk
mencapai semua mimpi ku itu, tentunya panjang jalan dan banyak langkah yang
harus aku tempuh. Sekarang aku duduk di bangku kuliah. Artinya ini langkah
pertama ku di jalan menuju impianku. Saya duduk di FISIP UNSOED. Sebenarnya
saya tidak berada di fakultas yang saya impikan. Ini adalah pilihan terakhir
ku. Namun bukan masalah bagi ku. We cannot change the wind but we can adjust
the sail. Di mana pun kita berada kita masih punya kuasa untuk mengubah arah
hidup kita asalkan kita mau berusaha. Saya percaya bahwa Allah memiliki rencana
yang indah di setiap ketetapan-Nya dan hanya orang yang ikhlas dan mau berusaha
yang mampu memahami itu.
Universitas
merupakan wadah untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu memberikan jasa
karena keahlian, karena ketrampilan, karena kecerdasan dan akal budinya. Dan .
harapanku untuk UNSOED sekarang ini adalah UNSOED harus bisa mempersiapkan
dosen secara selektif agar menjadi kebanggaan mahasiswa, menjadi idola, Dan
biasanya dosen yang adil, berdisiplin, tidak arogan, berwawasan tinggi, mampu
mempertimbangkan pentingnya human relationship dalam memotivasi mahasiswa.
Serta UNSOED juga harus bisa memberikan lulusan terbaik yang punya etos kerja
tinggi dan punya kepribadian yang teguh, terpuji dan ketrampilan yang tinggi.
Sehingga mereka yang sudah lulus nantinya dan belum mendapatkan kerja bisa
segera disalurkan kerja dan tidak lepas tanggung jawab seperti itu saja. Teori-tori
baru hendaknya sudah harus lahir dan muncul dari kampus Universitas Jendral
Soedirman. Universitas ini akan menjadi terhormat dan punya integritas yang
tinggi. Tidak hanya untuk diruang lingkup UNSOED saja akan tetapi didalam
masyarakat. Adakah Universitas Jendral Soedirman punya obsesi menjadi
universitas terhormat dan punya integritas yang tinggi?, atau hanya cukup jadi
universitas negeri yang popular, punya mahasiswa banyak, punya kampus megah,
gaji/honor dosen dan karyawannya tinggi dan mungkin saja sebenarnya layak
dinilai dengan dollar ?.
Saya
ingin setelah lulus nanti saya bisa melanjutkan pendidikan saya sampai S2 di
luar negeri dengan beasiswa. Setelah itu saya mendapat pekerjaan di Amerika
yang bergerak dibidang teknologi dimana saya berharap bisa mendapatkan gaji
yang besar, dengan pekerjaan yang saya lakukan dan ini akan menjadikan saya
sebagai langkah awal yang pada nantinya saya bisa menyalurkan kemampuan saya
dalam teknologi untuk anak-anak Indonesia. Dan menjadi orang nomer satu
khususnya dalam teknologi seseorang yang sukses dalam bidangnya.
Dunia
dalam mimpi memang terasa sempurna. Kita bisa menjadi apa yang kita mau hingga
kemudian kita tersadar bahwa itu semua adalah mimpi. Akan tetapi, selama kita
mau berusaha keras dan berpikir realistis untuk menyesuaikan mimpi-mimpi dengan
kemampuan kita, maka mimpi-mimpi yang rasanya mustahi sekalipun akan bisa
tercapai. Sering ketika teman-teman saya mendengar cerita saya, mereka akan
beranggapan bahwa mimpi saya terlalu tinggi dan tidak mungkin. Tapi saya pikir
itu hanyalah perkataan dari orang-orang yang telah menyerah sebelum melangkah.
Beberapa puluh tahun yang lalu orang berpikir bahwa mustahil membuat sesuatu
yang bisa terbang di udara. Tetapi ada orang-orang yang percaya bahwa tidak ada
yang mustahil. Mereka berjuang mewujudkan mimpi itu dan hingga sekarang kita
bisa lihat hasil dari perjuangan mereka. Itulah yang akan saya lakukan. Mencoba
melepaskan diri dari pengaruh orang lain yang berparadigma kalah-kalah.
Berjuang pantang menyerah untuk mencapai impian hingga pada akhirnya saya mampu
berdiri sendiri menatap kesuksesan dengan kedua orang tua saya tersenyum bangga
di sisi saya.
I
was an ordinary man with extraordinary dreams, although be the way not like
what I now want. But I will stand with the brave like my dream for his beloved
country., I will finish write my story and that's the time when I must release
my pen from my hand.
0 comments:
Posting Komentar